Sebagian besar orang Indonesia kini hidup dalam kekosongan historiografi, mereka lebih akrab dengan budaya populer dari Barat dibandingkan warisan budaya mereka yang unik.
Tanpa cinta dan penghargaan pada sejarah mereka sendiri, Indonesia akan terpecah dan orang-orang Indonesia akan hidup terkutuk selamanya di pinggiran dunia dunia yang menggelobal tanpa tahu siapa diri mereka sebenarnya dan akan kemana mereka pergi.
Adalah tugas genrasi muda untuk menghindari jangan sampai hal ini terjadi. Adalah tugas generasi lebih tua yang sekarang ada dalam posisi-posisi kepemimpinan untuk menyediakan sumber daya guna memastikan bahwa sejarah memiliki tempat terhormat dalam kehidupan bangsa.
(Peter Carey, 2014, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro , 1785-1855).